Loa Duri Ilir, Persiapan Kegiatan Infrastruktur Sosial |
Desa Loa Duri Ilir melalui BKM Makmur Lestari pada tahun ini menganggarkan total Rp. 45.050.000,- (empat puluh juta lima puluh ribu rupiah) untuk pembangunan infrastruktur yang bersifat sosial. Dana tersebut bersumber dari alokasi laba UPK tahun 2017 dan tahun 2018. Difasilitasi oleh Fasilitator Manajemen Keuangan, M. Ridwan dan Fasilitator Teknik, Dodik Prayugo. Kegiatan infrastruktur ini diharapkan dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat di wilayah pencegahan kumuh.
BKM Makmur Lestari sendiri dimintai keterangan oleh tim sosialisasi KOTAKU pada kesempatan nya menjelaskan latar belakang kegiatan ini, dimana masyarakat mengeluhkan jalanan yang rusak dan becek sehingga susah dilalui kendaraan dan menyulitkan anak-anak untuk berangkat mengaji. Selain itu terdapat pula drainase atau parit yang sudah tidak layak fungsi, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan genangan atau banjir di wilayah tersebut.
Survei lokasi awal |
Tahapan-tahapan sebelum pencairan adalah rapat awal BKM dalam langkah awal pemilihan kegiatan berdasarkan usulan warga desa loa duri ilir, kemudian dilanjutkan kepada kegiatan survei lokasi, yang kali ini difasilitasi oleh Fasilitator Teknik, Dwi Yusni. Hasil dari survei tersebut akan dilakukan perhitungan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan pembuatan Detail Engineering Design (DED) oleh Fasilitator Teknik. Dan hasilnya adalah disepakatinya dua lokasi kegiatan yaitu di Gang Sejahtera RT.016 dan Gang Barokah RT.021, dengan dua item kegiatan yaitu semenisasi jalan yang akan dilaksanakan oleh KSM Makmur Sejahtera dan rehab drainase atau parit yang akan dilaksanakan oleh KSM Barokah.
Untuk pencairan sendiri, sesuai arahan Fasilitator MK, M.Ridwan adalah dibagi dua pencairan yaitu 70% dan 30% untuk masing-masing KSM. Hal ini dilakukan agar BKM dan Fasilitator dapat melakukan monitoring dan evaluasi selama pekerjaan berlangsung.
Tahapan selanjutnya adalah melakukan pelatihan persiapan kerja, kali ini difasilitasi oleh Senior Fasilitator TF.06 yaitu Husni Jumhani dan Fasilitator Teknik, Dodik Prayugo. Pada kesempatan ini, fasilitator menjelaskan pentingnya manajeman konstruksi yang baik dan sesuai standar program Kota Tanpa Kumuh. Hal ini dilakukan agar tidak ada kendala sekaligus mampu menjaga kualitas infrastruktur yang akan di bangun. Menarik untuk dilihat bagaimana hasil infrastruktur ini ke depan, yang mana tim sosialisasi akan mempublikasikan ini pada tulisan selanjutnya. (WAT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar