Pelatihan ini dilaksanakan dua tahap bertempat di Bappeda & BPU LJU |
BPU Loa Janan Ulu, 30 Mei 2018. BKM Sekar Arum telah selesai melaksanakan kegiatan Pelatihan Camat, Kades dan BKM. Pelatihan ini merupakan tahap awal dari paket kegiatan PKM yang di selenggarakan oleh Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) melalui BKM Sekar Arum.
Tahap pertama, pelatihan dilaksanakan di Bappeda Kutai Kartanegara lantai 3 pada hari Rabu, 23 Mei 2018. Narasumber pertama adalah ibu Ety Erma Sumarni dari bagian Pemerintahan Kutai Kartanegara, dengan materi yang berjudul "Peran Pemerintah sebagai Nakhoda Pembangunan". Diskusi awal yang dimulai dari pertanyaan oleh Kordinator BKM Sekar Arum, Suwaji yaitu "Apa peran pemerintah dalam pembangunan TPA di Kecamatan Loa Janan?".
Bu Ety mengatakan pemerintah harus mengcover dalam setiap aspek pembangunan daerah, oleh karena itu pemerintah daerah dalam rancangan SK Bupati yang akan diterbitkan dalam waktu dekat akan melakukan pelimpahan kewenangan kepada kecamatan yaitu dalam hal perumahan permukiman & penataan kawasan, bidang air bersih, pembangunan dan pemeliharaan MCK umum, pengelolaan persampahan, dan pengadaan taman hijau (RTH) ditingkat kecamatan. Dalam diskusi ini Kepala Desa Loa Janan Ulu, Susilo juga menambahkan bahwa selain pembangunan kita juga harus membangun budaya hidup sehat dan bersih di lingkungan masyarakat, diharapkan agr dengan hal ini bisa berkelanjutan. Dalam pelatihan ini diskusi berlangsung dengan intensif pada setiap sesi pemberian materi.
Tahap Kedua, pelatihan dilaksanakan di BPU Desa Loa Janan Ulu pada hari Rabu, 23 Mei 2018. Dengan narasumber yaitu Pak Hasnan dari Dinas Perumahan dan Permukiman, dengan materi yang berjudul yaitu "Merubah Perilaku Masyarakat Lokasi Kumuh". Diskusi pada hari kedua ini berlangsung intensif juga, yaitu mengenai perkembangan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BKM Sekar Arum pada tahun 2018 ini. Diantara nya yaitu BDI, DAK IPAL, dan APBD, untuk BDI terjadi kendala dalam pendanaan yang terlalu sedikit yaitu hanya sebesar Rp.150.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah). Pada sesi ini kembali Pak Suwaji menanyakan DED pembangunan IPAL yang menurut beliau posisi WC harus lebih tinggi dari posisi pipa induk.
Pak Hasnan menjawab bahwa justru hal itu tidak diperkenankan karena akan menahan kotoran untuk mengalir ke penampungan. Pipa IPAL sendiri sudah memiliki kualitas untuk mengalirkan kotoran-kotoran dengan sistem bilas, jadi tidak perlu untuk ditinggikan lagi. Pak Hasnan juga menambahkan nanti akan diadakan pelatihan KSM untuk setiap kegiatan yang akan dilaksanakan, gunanya agar masyarakat lebih paham mengenai DED kegiatan yang akan dilaksanakan.
Dengan Pengembangan Kapasitas Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan persiapan kegiatan-kegiatan KOTAKU yang akan dilaksanakan di Desa Loa Janan Ulu tahun 2018. (WAT)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar