BPKP: "Untuk Kukar sudah sangat baik, pembukuan pun rapi"



Tahapan-tahapan Audit BPKP yang didampingi oleh BKM, Satker, dan Fasilitator

Kamis, 30 Maret 2018. Tim Fasilitator 16 mendapat kunjungan oleh BPKP Provinsi Kalimantan Timur guna melakukan audit hasil Bantuan Dana Investasi di wilayah SK Kumuh Desa Loa Janan Ulu. Auditor sendiri terdiri 3 orang dibawah pimpinan tim yaitu bapak James WR. Ada 3 tahapan yang harus dilalui selama 4 hari yaitu: Pemeriksaan Kelengkapan Berkas pada tanggal 26 Maret 2018, Cek Kondisi Lapangan pada tanggal 27 Maret 2018, & Pembacaan Hasil Audit yang dilaksanakan di PU Kutai Kartanegara pada tanggal 29 Maret 2018.

Untuk hasil pemeriksaan sendiri sudah sangat baik, seperti yang disimpulkan Ibu Irma yang merupakan salah satu auditor kemarin: "Untuk sementara Kukar yang paling baik, pembukuannya pun sudah rapi" ujar nya memberi keterangan. Audit sendiri merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah dalam hal pengawasan pengelolaan keuangan. "Kita harus apresiasi BKM Sekar Arum dan Tim Faskel, karena kedepannya pemerintah akan mendorong agar semua pengerjaan dilakukan secara padat karya, sekarang kita sedang menuju ke arah situ" ujar Ibu Rosita, Satker PKP Kutai Kartanegara.

Fasilitator sendiri kami mintai keterangan saat selesai pembacaan kesimpulan mengatakan bahwa, "hasil ini patut kita syukuri, tapi jangan berpuas diri karena kekurangan masih ada dan itu harus kita jadikan pembelajaran bersama untuk kedepannya" ujar Taufik, Senior Fasilitator Tim 16 Kutai Kartanegara. Hal ini juga diamini oleh Pak Murliansyah Utar selaku Asisten Kota Mandiri Kutai Kartanegara: "Kekurangan itu pasti ada, tetapi hasil ini juga patut kita syukuri. saya ucapkan terimakasih kepada BKM Sekar Arum dan Satker PKP Kutai Kartanegara telah bekerja keras untuk hari ini".(WAT)















Ketua Forum CSR KUKAR : "Saya ingin lebih dari KOTAKU"

Rembuk dengan Ketua Forum CSR KUKAR
Selasa, 13 Maret 2018. Kami Tim Fasilitator 16 Loa Janan, berhasil menjalin komunikasi dengan Ketua Forum CSR Kabupaten Kutai Kartanegara. Nama beliau adalah Agung Hasanuddin, kebetulan pada hari itu beliau diundang ke acara Musrenbang tingkat kecamatan. Berpenampilan baju tambang dengan sepatu safety, beliau menerima kami dengan sangat ramah.

Pembicararaan pun di mulai dengan santai, kami menjelaskan maksud dan tujuan program KOTAKU dan beliau mendengarkan dengan seksama. Tanggapan beliau ternyata sangat responsif mengenai program ini. "Saya ingin mendengar lebih dari KOTAKU, kita harus membicarakan ini lebih intens lagi di lain waktu" ujar pak Agung hari itu.

Forum CSR sendiri pada hari itu di undang langsung oleh Camat Loa Janan untuk bersama-sama mencari solusi pada segala permasalahan yang di usulkan pada musrenbang kali ini. Forum CSR kabupaten Kutai Kartanegara sendiri membawahi 10 perusahaan di Kutai Kartanegara. "Kita berharap semoga kita mampu berkolaborasi dengan berbagai perusahaan melalui Forum CSR ini, demi mewujudkan 0% kumuh di Loa Janan tahun 2019" ujar Welly menimpali. (WAT)

Video BDI LJU

Berikut kami lampirkan video BDI LJU, mulai dari awal perencanaan sampai peresmian

Musrenbang Loa Janan, "Masalah Persampahan Harus Tuntas"

Penandatanganan Berita Acara Musrenbang
Bersaama Para Kades Loa Janan


Bertempat di BPU kecamatan Loa Janan, acara Musrenbang tingkat kecamatan tahun ini berjalan dengan cukup lancar. Dengan total anggaran mencapai Rp.2.825.708.000,- terdapat banyak usulan program kegiatan yang di usulkan dari 8 Desa yang didampingi oleh Tim Fasilitator 16 Loa Janan. Dari berbagai usulan tersebut, hanya 2 program prioritas yang diajukan dan disepakati bersama oleh peserta musrenbang. Yaitu pembuatan stadion mini dan TPA Kecamatan Loa Janan. Musrenbang kali ini, dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah, LSM dan juga turut mengundang Forum CSR tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pada saat pembahasan terjadi perdebatan mengenai program TPA yang tak kunjung selesai bahkan memakan waktu 4 kali pergantian camat Loa Janan. Hal itu diamini sendiri oleh pak camat, "Kita terlalu lama membiarkan hal ini berlarut-larut, sudah empat periode pergantian camat tak kunjung selesai, saya ingin di era saya masalah TPA ini tuntas" ujar Muhaji ketika memberikan pernyataan.

"Memang benar, setiap pelaksanaan PKM maupun Memorandum Program yang kita laksanakan disetiap desa, masalah sampah ini selalu mencuat" Ujar Taufik memberi keterangan. Tim Fasilitator 16 Loa Janan sendiri mengajukan diri untuk ikut mendampingi program pembangunan TPA ini, dan di setujui oleh Camat Loa Janan dan akan berkordinasi kepada Sekertaris Camat untuk tindak lanjutnya. Kita semua berharap semoga TPA ini cepat rampung, sehingga dapat menyelesaikan masalah persampahan di seluruh desa di kecamatan Loa Janan. (WAT)

Relawan KOTAKU


Dalam kegiatan KOTAKU, menumbuhkan kembali semangat kerelawanan di masyarakat sangat penting, peran dan partispasi masyarakat serta relawan sangat menentukan program ini berjalan atau tidak nya. Dalam bidang sosial yang didampingi oleh fasilitator sosial, peran masyarakat sebagai relawan yang peduli lingkungan sangat-sangat dibutuhkan. 
"Dalam menumbuhkan semangat ini, maka dibutuhkan program-program sosial yang mampu membuat masyarakat berperan aktif dalam setiap kegiatan" ujar wellyansyah membuka percakapan. Program ini tidak bisa berjalan tanpa membutuhkan relawan-relawan yang aktif didalamnya. Oleh karena itu semangat membangun lingkungan tempat tinggal harus kita gaungkan terus menerus sebagai upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan tempat tinggal.
Jika Pemerintah, masyarakat, beserta perangkat pendukung berkolaborasi, maka bukan hal yang tidak mungkin tahun 2019 akan terwujud 0% kumuh. (W.T)

Catatan Kerja

BKM Lestari Jaya: Berbagi Berkah

  BKM Lestari Jaya Berbagi Berkah Begitu lah caption yang tepat untuk apa yang telah dilakukan oleh BKM lestari jaya pada hari H-2 sebelum l...